HIDUP SEPERTI WAKTU


Oleh : M. H. Catur Mardiko

Waktu akan terus berjalan sebagaimana seharusnya. Ia tidak akan berhenti walau sedetikpun kita inginkan. Hanya yang menciptakan waktu sajalah yang mampu melakukan itu. Dia lah Allah, Tuhan semesta alam. Manusia hanya mengikuti alur waktu yang terus berjalan dan tidak mungkin bisa kembali lagi.

Begitupun dengan hidup. Kehidupan di dunia seperti sekarang ini tidak akan abadi. Seperti halnya dengan waktu. Kehidupan di dunia juga tidak bisa berulang kembali. Ketika seseorang telah mati, maka tamatlah sudah riwayat mereka. Itulah pendapat kebanyakan orang di dunia ini.

Lalu, setelah mengetahui hal itu, apa yang akan kita lakukan? Tentu kita harus melakukan yang terbaik untuk meraih kebahagiaan hidup, meraih kepuasan diri sebelum mati. Mencari ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa memperoleh pekerjaan yang bisa membuat kita menjadi kaya. Menjalin hubungan keluarga yang harmonis dan hidup berkecukupan. Segala kebutuhan yang diinginkan terpenuhi. Tenang dan aman dalam menjalani hidup. Itulah kepuasan hidup.

Namun, sadarkah kita? Siapakah yang telah membuat kita hidup? Siapakah yang membuat kebutuhan hidup kita terpenuhi? Siapakah yang menciptakan orang tua kita? Siapakah yang menciptakan manusia- manusia pendahulu yang akhirnya kita bisa terlahir di dunia ini? Siapakah yang menciptakan segala tatanan ruang dan waktu alam semesta ini?

Apakah pertanyaanku salah? Setelah apa yang kita peroleh dan apa-apa yang kita impikan, apakah tak terpikirkan akan sebab dari semua ini?

Sebenarnya itu adalah pertanyaan pada saat kita masih balita. Pertanyaan ketika kita baru mengetahui adanya dunia, yaitu tentang “Apa, Kenapa, dan Bagaimana” hal ini dan itu bisa terjadi?. Hmm, itulah kita kala masih balita, itulah pertanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan kala itu. Sadarkah kita akan hal ini?

Janganlah sombong sebagai manusia. Merasa dunia ini milik sendiri yang akan selalu memenuhi kebutuhan kita. Merasa waktu selalu mendukung kita dalam melakukan sesuatu. Sesungguhnya kita hanya diatur. Waktu pun juga diatur. Bahkan duniapun sudah diatur sedemikian rupa detailnya.

Sang Maha Pengatur itu pasti ada dan sudah mengatur semua ini. Allah Maha Pencipta, telah mendesain semua ini dengan sempurna tanpa cacat sedikitpun. Dibalik keburukan pasti ada kebaikan. Itu sudah diatur olehnya dan semua ketentuannya telah tertulis dalam Lauh Mahfudz dan itu berlaku hingga akhir kehidupan.

Namun, perlu diketahui. Sesungguhnya kehidupan tidak hanya berakhir sebatas dunia. Akan hadir kehidupan abadi yang sebenarnya, yaitu kehidupan akhirat. Kehidupan hakiki yang tidak dapat dielakkan lagi. Sebagai insan beriman, Islam mengajarkan semua itu. Islam mengajarkan indahnya mengarungi hidup dan tidak hanya sebatas hidup di dunia, karena bagi Islam pemikiran itu sangat sempit.

Islam mengajarkan apa yang harus dilakukan manusia dalam melintasi setiap ruang dan waktu yang dilalui. Al Qur’an diturunkan untuk menjelaskan semua itu. Menyempurnakan kitab-kitab yang telah turun sebelumnya sebagai kalam Illahi. Firman Allah diturunkan untuk memberikan petunjuk kepada makhluk ciptaan-Nya dalam melintasi dimensi itu.

Iklan

Silahkan Balas.., Monggo.. :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s